Goa Jepang di Bandung
By
cahyani
—
Kamis, 02 Maret 2017
—
Add Comment
Sejarah Goa Jepang di Bandung
Gua Jepang di Bandung adalah salah
satu dari gua bersejarah yang terserak di seluruh negeri yang dibuat selama
Perang Dunia II, dan telah menjadi bagian sejarah panjang dari republik ini.
Selain sebagai tempat perlindungan dan persembunyian, gua juga sering dipakai
sebagai tempat penyimpanan logistik makanan, senjata dan amunisi.
Ukuran Gua Jepang Bandung ini cukup
besar yang membuat orang dengan mudah bisa melangkahkan kaki di sepanjang
lorong gua dan tidak ada kesulitan bagi pengunjung untuk bernafas di dalamnya.
Namun anda perlu menyewa lampu senter seharga Rp.3.000 untuk masuk ke dalam Gua
Jepang, oleh karena tidak ada penerangan sama sekali di dalam sana.
Pemandangan pada bagian dinding luar gua
yang nyaris tegak lurus. Gua Jepang Bandung memiliki tiga buah lubang untuk
masuk, semuanya berada di bagian depan pada jarak yang relatif dekat satu
dengan yang lainnya. Para pengunjung biasanya masuk ke dalam gua dari lubang
yang pertama dan kemudian keluar melalui lorong lubang yang terkahir.
Gua Jepang Bandung ini kabarnya dulunya
dipergunakan sebagai tempat persembunyian serta sekaligus menjadi gudang
amunisi dan persenjataan bagi balatentara Jepang. Setelah Belanda resmi
bertekuk lutut tanpa syarat kepada tentara Jepang di Kalijati, pada 9 Maret
1942 tentara Jepang berbaris memasuki Kota Bandung dari arah Lembang.
Meskipun Jepang disebut membangun gua
ini pada 1942, namun tak jelas dimulai pada bulan apa dan selesai berapa lama.
Hanysa saja membangun gua tampaknya menjadi prioritas tentara Jepang begitu
menguasai sebuah daerah yang penting. Karena itu peninggalan Gua Jepang
ditemukan tersebar di banyak tempat di seluruh Indonesia.
Jepang hanya membutuhkan waktu delapan
hari untuk menundukkan tentara sekutu dalam Pertempuran Jawa yang berlangsung
mulai 28 Februari 1942. Tentara Jepang yang berkekuatan 35.000 serdadu berhasil
mengalahkan gabungan tentara Belanda yang berjumlah 25.000, Inggris 3.500,
Australia 2.500, dan Amerika Serikat sekitar 1.000 serdadu.
Sebuah lorong gua yang melintang
sejajar dengan jalanan di depan Gua Jepang Bandung. Di sebelah kiri lorong ini
terdapat lubang setinggi 1 meter yang dipergunakan sebagai lubang pengintai. Di
dalam gua tidak ada lagi benda tersisa dari jaman perang, oleh karena memang
bukan benteng pertahanan yang biasa dipasang meriam.
Jika tidak merasa terlalu yakin
untuk masuk ke dalam gua sendirian, sebaiknya anda siapkan uang persenan dan
meminta salah satu orang di sana untuk menemani anda masuk dan menjadi pemandu
jalan. Meskipun anda tidak akan tersesat ketika berada di dalam Gua Jepang
Bandung, namun perlu senter untuk menerangi lorong yang sangat gelap.
Jika membawa kamera DSLR,
sebaiknya anda mencoba memakai teknik bulb ketika memotret di dalam ruangan
gua, yang saya lupa untuk melakukannya. Jangan lupa pula untuk membawa tripod
karena tanpa itu akan sulit untuk mendapatkan foto yang baik di dalam gua. Jika
pun lupa membawa maka dinding gua bisa dipakai sebagai penopang kamera.
Goa Jepang Bandung bisa
ditempuh dengan berjalan kaki santai melewati rimbun pepohonan sekitar 300
meter dari pintu gerbang utama Taman Hutan Raya Ir H Juanda. Ada pula ojek
motor yang bisa disewa untuk mengantarkan pengunjung hingga ke Gua Belanda yang terletak sekitar
150 meter dari Gua Jepang, dan terus ke Curug Omas
0 Response to "Goa Jepang di Bandung"